Saturday, May 13, 2017

TUJUAN INOVASI PENDIDIKAN DAN CARA PENCAPAIANNYA

        
Tujuan Inovasi Pendidikan dan cara-cara pencapaiannya adalah :
Pembaharuan pendidikan, sebagai jawaban dari permasalahan pendidkan, seperti:
1.      Peningkatan pemerataan/perluasan kesempatan memperoleh dan menikmati pendidikan sesuai dengan kemauan, kemampuan dan potensi yang dimiliki (menuju konsepsi pendidikan yang lebih demokratis)
2.      dapat mengambangkan segenap potensi manusia tidak hanya aspek intelektual saja, tetapi juga mencangkup seluruh aspek kepribadiannya secara bulat
3.      bergerak dari konsepsi pendidikan yang bersifat individual menuju ke arah konsepsi yang lebih kooperatif; dari konsepsi yang boros menjadi konsepsi pendidikan yang lebih efektif, efisien dan relevan dengan kebutuhan pembangunan
Upaya untuk mengembangkan pendekatan yang lebih efektif dan ekonomis
1.      Peran Guru dalam Inovasi Pendidikan
2.      Guru bersikap terbuka dan peka terhadap perubahan dan pembaharuan guru harus senantiasa bersikap terbuka terhadap berbagai aspirasi atau kritikan yang muncul dari mana pun datangnya.
Menurut Santoso (1974), tujuan utama inovasi adalah, yakni meningkatkan sumber-sumber tenaga, uang dan sarana, termasuk struktur dan prosedur organisasi.
Tujuan inovasi pendidikan adalah meningkatkan efisiensi, relevansi, kualitas dan efektivitas: sarana serta jumlah pendidikan sebesar-besarnya (menurut criteria kebutuhan peserta didik, masyarakat, dan pembangunana), dengan menggunakan sumber, tenga, uang, alat, dan waktu dalam jumlah yang sekecil-kecilnya.
Tahap demi tahap arah tujuan inovasi pendidikan Indonesia:
a.       Mengajar ketinggalan-ketinggala yang dihasilkan oleh kemajuan-kemajuan ilmu dan teknologi sehingga makin lama pendidikan di Indonesia makin berjalan sejajara dengan kemjuan tersebut
b.      Mengusahakan terselenggaranya pendidikan sekolah maupun luar sekolah bagi setiap warga Negara. Misalnya meningkatkan daya tampung usia sekolah SD, SLTP, SLTA, dan Perguruan Tinggi.

d.      Strategi
Strategi inovasi pendidikan mencakup :
1.      Strategi Fasilitatif
Pelaksanaan program perubahan sosial dengan menggunakqan strategi fasilitatif artinya untuk mencapai tujuan perubahan perubahan sosial yang telah ditentukan, diutamakan penyediaan fasilitas dengan maksud agar program sosial akan berjalan dengan mudah dan lancar. Strategi fasilitatif akan dapat digunakan dengan tepat jika :
(a)    mengenal masalah yang dihadapi serta menyadari perlunya mencari target perubahan,
(b)   merasa perlu adanya perubahan,
(c)    bersedia menerima bantuan dari luar dirinya,
(d)   memiliki kemauan untuk berpartisipasi dalam usaha merubah atau memperbaiki dirinya.

2.      Strategi Pendidikan.
Dengan strategi ini orang harus belajar lagi tentang sesuatu yang dilupakan yang sebenarnya telah dipelajarinya sebelum mempelajari tingkah laku atau sikap baru. Strategi pendidikan dapat berlangsung efektif, perlu mempertimbangkan hal-hal berikut ini :
-    digunakan untuk menanamkan prinsip-prinsip yang perlu dikuasai
-    disertai dengan keterlibatan berbagai pihak, misalnya dengan adanya: sumbangan dana, donator, serta penunjang yang lain.
-    digunakan untuk menjaga agar klien tidak menolak perubahan atau kembali ke keadaan sebelumnya.

Strategi pendidikan akan kurang eefektif jika :
-    tidak tersedia sumber yang cukup untuk menunjang kegiatan pendidikan.
-    digunakan dengan tanpa dilengkapi strategi yang lain.

3.      Strategi bujukan.
Strategi bujukan tepat digunakan bila klien tidak berpartisipasi dalam perubahan sosial. Berada pada tahap evaluasi atau legitimasi dalam proses pengambil keputusan untuk menerima atau menolak perubahan sosial. Strategi bujukan tepat jika masalah dianggap kurang penting atau jika cara pemecahan masaalah kurang efektif serta pelaksana program perubahan tidak memiliki alat control secara langsung terhadap klien..

4.      Strategi Paksaan.
Strategi dengan cara memaksa klien untuk mencapai tujuan perubahan. Apa yang dipaksa merupakan bentuk dari hasil target yang diharapkan. Penggunaan strategi paksan perlu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
-    Partisipasi klien terhadap proses perubahan rendah
-    Klien tidak merasa perlu untuk berubah
Kennedy (1987:163) juga membicarakan tentang strategi inovasi yang dikutip dari Chin dan Benne (1970) menyarankan tiga jenis strategi inovasi, yaitu: Power Coercive (strategi pemaksaan), Rational Empirical (empirik rasional), dan Normative-Re-Educative (Pendidikan yang berulang secara normatif).
Tanggapan Mengenai Strategi Inovasi Pendidikan dan Pembelajaran Inovatif ;
Para Profesional Pendidik dan Tenaga Kependidikan harus mengenal dan memahami sberbagai macam strategi ini, hal ini akan sangat berpengaruh pada pola atau metoda dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari.
Betapapun baiknya manfaat dari inovasi itu bagi sasaran inovasi akan sangat sulit diterima jika inovator tersebut tidak memahami strategi inovasi ini, atau dapat diasumsikan mengenai ketidak berhasilan inovasi salah satunya pelkasana dari inovasi ini tidak secara komprehenship memahami strategi inovasi.
Pembelajaran inovatif adalah salah satu bentuk strategi inovasi, karena secara disengaja dimunculkan agar pembelajaran lebih dapat dengan lancar mencapai tujuan. Dan sudah barang tentu pembelajaran inovatif ini muncul dengan didasarkan pada hasil analisis kebutuhan dari proses pembelajaran dari sasaran inovasi itu sendiri.
e.       Manfaat
Pelaksanaan inovasi dengan menggunakan prosedur dan metode yang tepat sesuai dengan bentuk dan jenis inovasi yang akan dilaksanakan, termasuk perencanaan dan kajian serta petimbangan dari berbagai segi akan menghasilkan manfaat yang besar bagi semua pihak.
Manfaat diadakannya inovasi diantaranya dapat memperbaiki keadaan sebelumnya kearah yang lebih baik, memberikan gambaran pada pihak lain tentang pelaksanaan inovasi sehingga orang lain dapat mengujicobakan inovasi yang kita laksanakan, mendorong untuk terus mengembangkan pengetahuan dan wawasan, menumbuhkembangkan semangat dalam bekerja.



No comments:

Post a Comment

PENGGUNAAN TEKNOLOGI DAN INOVASI DALAM PENDIDIKAN

Dalam meniti abad ke 21, kemahiran pedagogi menuntut seseorang guru memiliki kemahiran pembelajaran dan inovasi (Learning and innovation...